OPM Kuasai Dua Kampung di Lanny Jaya
OPM Kuasai Dua Kampung di Lanny Jaya
Komnas HAM Kirim Tim ke TiomJAYAPURA, TimeX
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lanny Jaya, Papua, menyatakan kelompok kriminal bersenjata yang merupakan salah satu faksi Organisasi Papua Merdeka (OPM) di bawah pimpinan Puron Wenda telah menguasai dua kampung, yakni Kampung Pirime Balinga dan Kampung Kwiyawagi. Kedua kampung itu dijadikan markas Puron beserta sekitar 100 anak buahnya.
“Puron Wenda sebelumnya melakukan kriminalitas di Kabupaten Puncak Jaya. Mereka meninggalkan Puncak Jaya dan kini memilih bermarkas di Kabupaten Lanny Jaya,” ujar Bupati Lanny Jaya, Befa Jigibalom seusai bertemu Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjend TNI Christian Zebua dan Kapolda Papua, Brigjen Pol Jotje Mende di Jayapura.
Untuk itu, dia meminta aparat Polri dan TNI segera menindak tegas kelompok tersebut karena meresahkan masyarakat setempat.
Dia menduga aksi kelompok bersenjata yang menembak aparat dilakukan karena dirinya tak memenuhi permintaan uang Rp 150 juta. Kelompok tersebut sering meminta uang kepada Pemkab Lanny Jaya. “Saya baru saja saya menerima pesan pendek dari mereka yang meminta uang Rp 150 juta. Mungkin mereka melakukan aksi penyerangan ini, karena saya tidak memenuhi permintaan mereka. Sedikitnya kekompok bersenjata itu telah membunuh 30 aparat,” ujar Befa.
Pada kesempatan itu, Befa juga mengatakan pascainsiden penembakan yang menewaskan dua anggota polisi di daerah Tiom, ibu kota Lanny Jaya, suasana semakin kondusif. Warga tetap menjalankan aktivitas seperti hari-hari biasa.
“Memang di Distrik Maki dan Pirime di daerah Kampung Indawa, aparat Kepolisian masih bersiaga penuh dan mengejar pelaku penembakan aparat,” katanya.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Sulistyo Pudjo, Kamis (31/7) pagi menyatakan pihaknya terus memburu kelompok sipil bersenjata pimpinan Puron Wenda yang diduga melakukan penembakan delapan aparat keamanan pada Senin (28/7). Dua anggota polisi, Bripda Zulqifli Bonyadone dan Bripda Yoga AJ Ginuni, meninggal dunia. Sedangkan enam korban lain menderita luka, yakni Briptu Heskia, Bripda Alex Numberi, Briptu Rivaldo Mandowen, Brigpol Ronal Ohe, Bripda Maicon, dan Bripda Marinus Atatu.
“Dalam pengejaran, kami terus berkoordinasi dengan Asintel Kodam XVII Cenderawasih untuk mendapat back up dari kesatuan TNI yang terdekat,” katanya.
Komnas HAM Kirim Tim
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia perwakilan Papua di Jayapura mengirim tim ke Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, untuk menginvestigasi kasus penembakan yang terjadi di daerah itu pada Senin (28/7/2014).
”Kami sudah kirim tim ke Lanny Jaya untuk menginvestigasi kasus penembakan di daerah itu. Mereka berangkat pada Senin dan sudah kembali pada Selasa sore,” kata pejabat sementara Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey di Jayapura.
Menurut Frits, selain mengirim tim, pihaknya juga sudah menemui anggota polisi korban luka tembak yang sementara dirawat di Rumah Sakit Polri di Kotaraja, Jayapura, Selasa sore. ”Kami ketemu untuk meminta keterangan terkait situasi sebelum penembakan,” katanya.
Keterangan yang didapat dari korban polisi luka tembak dan laporan yang diperoleh dari tim yang di kirim ke Lanny Jaya, wilayah itu sebenarnya bukan wilayah konflik. ”Lanny Jaya ini sebenarnya bukan daerah konflik, tetapi rawan konflik. Jadi aparat TNI/Polri yang bertugas di sana harus ekstra waspada,” ujarnya.
Aparat keamanan, yakni TNI/Polri, jika turun ke lapangan lalu menemui masyarakat sambil membawa senjata, masyarakat setempat takut dan menghindar. Warga menganggap aparat keamanan menakut-nakutinya dengan senjata.
Sebaliknya, jika aparat tidak membawa senjata, maka mendadak terjadi penembakan yang akhirnya warga sipil dan TNI/ Pori selalu menjadi korban. ”Pola ini yang perlu diperhatikan baik,” kata Frits.
Ia menambahkan, pihaknya meminta kepada kepala daerah dan masyarakat setempat agar membantu aparat keamanan baik TNI maupun Polri di daerahnya dengan menolak kelompok bersenjata yang selalu melakukan penembakan. ”Kami minta masyarakat sipil serta kepala daerah setempat menolak aksi penembakan,” katanya. (web)
Tidak ada komentar: