RENCANA PERTEMUAN VANUATU ADALAH DISKRIMINATIF & MELECEHKAN PERJUANGAN TPNPB-OPM
Tentara
Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka menilai bahwa
rencana pertemuan di Vanuatu adalah Diskriminatif. Mengapa? Karena ada
kecurigaan bahwa kompromi Politik antara kelompok yang mengklaim sebagai
Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB) dan Free West Papua
Campaign (FWPC) di Port Moresby.
Hal ini telah
terlihat jelas dari trick-trik kotor yang telah dilakukan oleh oknum
anggota FWPC di Port Moresby, dimana telah terjadi kompromi politik
dengan Markus Haluk yang merupakan aktor pendiri NRFPB.
Buktinya,
oknum-oknum anggota Free West Papua Campaign di Port Moresby telah
berhasil memediasi Markus Haluk, dan Markus Haluk telah melakukan
pertemuan dengan Hon. Governor Powes Parkop di Port Moresby pada Bulan
Juni 2014, dan juga pertemuan dengan beberapa pejabat lainnya.
Setelah
kompromi Politik antara NRFPB dan FWPC di Port Moresby, kemudian mereka
kirim Markus Haluk ke Vanuatu. Markus Haluk dikirim ke Vanuatu untuk
mendukung Panitia, termasuk memberikan Bantuan Dana kepada Panitia
Pelaksana di Vanuatu.
Dengan dasar
kompromi politik antara NRFPB dan FWPC di Port Moresby ini, maka ada isu
bahwa hanya tiga Organisasi Politik saja yang bisa ikut serta dalam
pertemuan di Vanuatu pada Agustus mendatang. Yaitu, WPNCL, NRFPB, (KNPB
& FWPC).
Kompromi
Politik kotor antara NRFPB dan FWPC di Port Moresby telah terlihat jelas
dan nyata dari pernyataan Panitia di Vanuatu bahwa hanya tiga Faksi
yang di undang untuk ikut serta dalam pertemuan di Vanuatu Bulan Agustus
2014 mendatang.
Dengan dasar
Kompromi Politik kotor antara NRFPB dan FWPC di Port Moresby ini, maka
penilaian TPNPB-OPM bahwa telah terjadi permainan kotor yang telah
melecehkan perjuangan TPNPB-OPM.
Oleh karena itu, TPNPB-OPM mengajukan beberapa pertanyaan yang antara lain:
1. Mengapa TPNPB-OPM tidak dapat dilibatkan?
2. Mengapa ada kompromi Politik antara NRFPB dan FWPC yang sangat murahan?
3. Sumber
Dana darimanakah Markus Haluk membiayai Panitia di Vanuatu dan Sumber
Dana darimana pulah Markus Haluk telah memberikan 200 Milyar Dolar
Amerika kepada Benny Wenda pada Bulan November 2013 lalu? Siapakah
Markus Haluk? Mengapa Pemerintah Indonesia tidak bisa tangkap Markus
Haluk?
4. Mengapa
Kantor OPM di Vanutu telah dirobah menjadi Kantor WPNCL? Dan hal ini
atas kesepakatan berapa faksi dan juga atas kesepakatan berapa pimpinan
TPNPB-OPM?
5. Atas ide siapakah TPNPB-OPM tidak dilibatkan?
Dengan
demikian, maka TPNPB-OPM meminta kepada Panitia dan dua Faksi Prakarsa
rencana pertemuan di Vanuatu agar segera memberikan klraifikasi kepada
Rakyat Bangsa Papua dan TPNPB-OPM secara resmi melalui media.
Catatan:
Pertama, bahwa
apapun alasannya TPNPB-OPM adalah yang awal dan melalui organisasi ini
juga masalah Papua dapat diselesaikan. Oleh karena itu, semua yang
ambisi dan telah membuat banyak Organisasi agar segera kembali ke
Organisasi Induk, yaitu OPM dan Sayap Militernya adalah TPNPB.
Tokoh-tokoh OPM di Vanuatupun harus kembali ke Asalnya, supaya tidak
bikin kacau perjuangan Rakyat Bangsa Papua Bara. Karena di Vanuatu
pernah dirikan Kantor OPM Resmi, bukan Kantor WPNCL. Semua orang tahu
bahwa Kantor OPM telah dibuka di Vanuatu pada tahun 2004 (11 tahun yang
lalu). Oleh karena itu, WPNCL dan NRFPB segera dibubarkan.
Kedua, Ingat
bahwa kompromi politik antara NRFPB dan FWPC adalah pertentangan,
karena TPNPB-OPM dan Rakyat Bangsa Papua yang berjuang benar dengan
mempertaruhkan nyawa tidak mengakui pembentukan NRFPB, yang merupakan
setingan Indonesia. Dan kompromi Politik oleh kedua Faksi ini juga
sangat melecehkan perjuangan TPNPB-OPM, yang mana selama ini berjuang
keras.
Ketiga, Markus
Haluk adalah aktor utama prakarsa Kongres Papua III yang
unrepresentatif dan kemudian melahirkan NRFPB, namun dia bebas ke
seluruh dunia dengan menggunakan Passport dan Visa Indonesia dan Aparat
Keamanan Indonesia tidak bisa menangkapnya. Hal ini yang perlu
diperhatikan oleh semua pejuang Papua merdeka yang berjuang murnih ,
supaya jangan bikin kabur air dalam perjuangan. Semua
faksi perjuangan (Organisasi Sipil) harus
hormati Perjuangan kelompok extrim, karena adanya kelompok extrim kiri
maka perjuangan ada dan bisa berjalnjut. Hal ini yang perlu dipahami
baik oleh semua pihak.
Keempat, yang
perlu dipahami oleh semua pejuang Papua Barat adalah bahwa yang bisa
menjadi anggota MSG adalah “Bangsa Papua Barat”, bukan Faksi perjuangan
seperti WPNCL.
Jika kedua
Faksi yang berkompromi dan Panitia tidak memberikan jawaban atas
pertanyaan yang diajukan di atas, maka TPNPB-OPM akan mengeluarkan
warning secara Resmi bagi Faksi dan individu yang tidak menghargai
perjuangan TPNPB-OPM.
Demikian,
tanggapan TPNPB-OPM ini dibuat berdasarkan perlakuan kedua Faksi dan
Panitia yang diskriminatif, dimana melecehkan TPNPB-OPM dan dan juga
dapat dikeluarkan agar menjadi perhatian oleh semua pihak. Terima kasih
atas perhatian Anda.
Di Keluarkan : Dari Markas Pusat
Pada Tanggal : 31 Juli 2014
Atas Nama Panglima Tinggi TPNPB
KASUM TPNPB
Tidak ada komentar: